Peta berbasis web site atau online tidak cuma sanggup dibikin bersama manfaatkan perangkat lunak spesifik WebGIS, semacam Alov, OpenGeo Suite, ArcGIS Server, atau yang lainnya.

Peta berbasis web site (WebGIS) termasuk sanggup dihasilkan bersama manfaatkan Application programming interface (API), andaikan saja Google Maps API. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami pernah apa itu Google Maps dan API.

Google Maps

Google Maps adalah aplikasi sarana peta online gratis yang cukup popular. Layanan peta Google Maps sanggup dibuka melalui beragam piranti elektronik asalkan membuka bersama jaringan internet.

Google Map dibikin bersama manfaatkan kombinasi dari gambar peta, database, dan juga obyek-obyek interaktif yang didesain manfaatkan HTML, dan juga bahasa pemrograman Javascript, AJAX, dan lainnya.

Gambar yang terlihat pada peta merupakan hasil komunikasi bersama database pada web site server Google untuk menampilkan kombinasi dari potongan-potongan gambar yang diminta.

Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke didalam database pada Google Server, yang sanggup dipanggil cocok kebutuhan permintaan.

Bagian-bagian gambar map merupakan kombinasi dari potongan gambar berekstensi PNG yang disebut tile yang berukuran 256 x 256 pixel (Setiabudi, dkk, 2014).

API (Application Programming Interface)

API (Application Programming Interface) merupakan suatu dokumentasi yang terdiri dari antarmuka, fungsi, kelas, susunan dan sebagainya untuk membangun sebuah perangkat lunak. Dengan terdapatnya API, maka memudahkan programmer untuk “membongkar” suatu software/aplikasi untuk kemudian sanggup dikembangkan atau diintegrasikan bersama perangkat lunak yang lain. Keunggulan dari API ini adalah sangat mungkin suatu aplikasi bersama aplikasi lainnya saling berhubungan dan berinteraksi (Siswanto, 2012).

Layanan Google Maps API sangat mungkin para pengembang untuk mengintegrasikan Google Maps ke didalam web site masing‐masing bersama memberi tambahan sendiri lebih dari satu data. Meski awalannya cuma JavaScript API, Maps API diperluas untuk sertakan sebuah API pada aplikasi Adobe Flash.

 Keberhasilan Google Maps API udah melahirkan sejumlah pesaing antara lain Yahoo! Maps API, Bing Maps Platforn, MapQuest Development Platform dan OpenLayers (Pramartha, 2012).

Agar aplikasi Google Maps sanggup terlihat di website/webgis, diperlukan terdapatnya API key. API key merupakan kode unik yang diberikan oleh Google yang diantaranya untuk webgis, agar server Google Maps sanggup mengenali (Siswanto, 2012).

 Adapun untuk meraih Google Maps API Key sanggup melalui laman Google ini. Detail langkah-langkahnya kurang lebih sebagaimana tersebut ini:

Pemograman Google Map API pada dasarnya tidak sukar dilakukan mengingat udah ada acuan dan tutorial yang sangat sadar sebagaimana terdapat di laman w3schools.com/graphics dan developers.google.com/maps. Pada laman w3schools dijelaskan beragam cara pemetaan yang dibagi jadi lebih dari satu menu utama, yaitu map basic, map overlays, map events, map control, map types, dan map reference.

Setiap tool (mulai dari pembuatan marker animation, polygon, hingga keterangan window) sanggup dicoba dan dilihat hasilnya (preview) secara langsung. Sedangkan pada laman Google Developers dijabarkan cara menyebabkan markers, klaster marker, dan visualisasi data dari Jasa Pembuatan WebGIS terbaik

Terdapat setidaknya dua software pendukung, yaitu Google Earth dan notepad++ untuk mempermudah sistem pembuatan peta berbasis Google Map API ini. Google Earth (bisa digantikan bersama Google Maps) digunakan untuk menopang menemukan lokasi koordinat dari suatu obyek. Sedangkan notepad++ dimanfaatkan untuk mempermudah jalankan coding secara baik dan benar.

Contoh hasil dari WebGIS Google Maps API sanggup dilihat di github (link di bawah ini). Di dalamnya meliputi kegunaan marker, control, dan juga obyek titik, poligon, dan area.

By Bilal